shabby

Jumat, 18 Oktober 2013

Lnjt Pengorganisasian Struktur Manajemen

Struktur fungsional mengelompokkan karyawan bedasarkan pengetahuan khusus atau sumberdaya khusus, pemasaran, sumberdaya manusia, operasi, keuangan serta pelatihan dan pengembangaan.
Struktur divisional merupakan  struktur dalam sebuah unit yang relatif otonom atau divisi yang diperintah oleh kantor pusat perusahaan tetapi masing-masing divisi mempunyai spesialisasi fungsi sendiri-sendiri yang menyediakan produk atau jasa yang berbeda dari divisi lain.
 Manfaat dan kerugian struktur fungsional dan struktur divisional dapat dijelaskan sebagai berikut:
D.     Manfaat Struktur Fungsional dan Struktur Divisional
Struktur Fungsional
   Mempergunaka sumberdaya khusus secara efisien,
   Supervisi dapat dilakukan lebihh mudah
   Mengembangkan keahliann fungsional,
   Mudah memobilisasi ketrampilan khusus,
   Memelihara kendali terpusat atas keputusan strategis,
   Berkaitan erat dengan strategi melalui kegiatan kunci sebagai unit terpisah.
Struktur Divisional
   Perkjaan keseluruhan lebih mudah dikoordinasikan prestasi kerja tinggi dapat dipertahankan,
   Keputusan lebih cepat,
   Lebih mudah untuk menilai prestasi kerja,
   Pengembangan dan strategi dekat dengan lingkungan,
   Memberikan landasan pelatihan bagi para majer strategis
   Lebih terfokus pada produk, pasar dan tanggapan cepat terhadap perubahan,
   Spesialisasi fungsional masih terpelihara pada masing-masaing divisi.
E.      Kerugian Struktur Fungsional dan Struktur Divisional
Struktur Fungsional
   Keputusan lambat,
   Sulit untuk menentukan mana yang harus bertanggungjawab,
   Sulit untuk menilai prestasi kerja,
   Mendorong spesialisasi yang sempit,
   Mengandung potensi yang kuat untuk terjadinya konflik antarfungsi.
Struktur Divisional
   Menggunakan sumberdaya kurang efisien
   Supervisi lebih sulit dilakukan,
   Mengutamakan tujuan divisi daripada tujuan keseluruhan,
   Memicu persaingan yang tidak sehat untuk memperebutkan sumberdaya perusahaan,
   Ada potensi kebijakan yang tidak konsisten antaradivisi,
   Peningkatan biaya karena duplikasi fungsi,
   Sulit untuk memelihara citra perusahaan secara keseluruhan.

Suyanto, M. (2007) Strategic Management Global Most Admired Companies. Yogyakarta: Andi Offset

Pengorganisasian Struktur Manajemen

A.      Definisi Pengorganisasian (Organizing)
Proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan.
B.      Definisi Struktur Organisasi
Menurut Herbert A. Simon, Donald W. Smithburg, dan Victor A. Thompson, Organisasi adalah suatu sistem terencana mengenai usaha kerjasama dalam mana setiap peserta mempunyai peranan yang diakui untuk dijalankan dan kewajiban-kewajiban atau tugas-tugas untuk dilaksanakan. Ada beberapa bagian dari organisasi, yaitu :
1.      The Operating Core
Yang termasuk disini adalah para pegawai yang melaksanakan perkerjaan dasar yang berhubungan dengan produksi barang dan jasa.
2.      The Strategic Apex
Yang termasuk di dalam bagian ini adalah manajer tingkat puncak (top management).
3.      The Middle Line
Yang termasuk di dalam bagian ini adalah para manajer yang menjembatani manjer tingkat atas dengan bagian operasional.
4.      The Technostructure
Yang termasuk di dalam bagian ini adalah mereka yang diserahi tugas untuk menganalisa dan bertanggung jawab terhadap bentuk standarisasi dalam organisai.
5.      The Support Staff
Yang termasuk di dalam bagian ini adalah orang-orang yang member jasa pendukung tidak langsung terhadap organisasi (orang-orang yang mengisi unit staff).
Struktur adalah hubungan antara macam-macam fungsi atau aktivitas di dalam organisasi. Struktur organisasi adalah hungan antara para pegawai dan aktivitas-aktivitas mereka satu sama lain serta terhadap keseluruhan, di mana bagian-bagiannya adalah tugas-tugas, pekerjaan-pekerjaan atau fungsi-fungsi dan masing-masing anggota kelompok pegawai yang melaksanakannya.
Struktur organisasi yang akan dibentuk tentunya struktur organisasi baik. Struktur organisasi yang baik harus memenuhi syarat sehat dan efisien. Struktur organisasi sehat berarti tiap-tiap satuan organisasi yang ada dapat menjalankan peranannya dengan tertib. Struktur organisasi efisien berarti dalam menjalankan peranannya tersebut masing-masing satuan organisasi dapat mencapai perbandingan terbaik antara usaha dan hasil kerja.
a.      Pengorganisasian sebagai Fungsi Manajemen
Organisasi sebagai fungsi manajemen adalah organisasi memberi langkah-langkah kepada manajemen untuk melaksanakan kegiatan dan fungsi manajemen. Organisasi atau pengorganisasian dapat dirumuskan sehingga keseluruhan aktivitas manajemen di dalam mengelompokkan orang-orang serta penetapan tugas, fungsi, wewenang, serta tanggung jawab masing-masing dengan tujuan tercapainya aktifitas-aktifitas manajemen yang sebelumnya telah ditentukan terlebih dahulu.
Dimana yang dimaksudkan dengan fungsi-fungsi manajemen  itu adalah sebagai berikut:
Forecasting, Planning termasuk budgeting, Organizing, Staffing atau assembling resources, Directing atau commanding, Leading, Coordinating, Motivating, Controlling and Reporting
Proses Terjadinya Hubungan Antar Manusia Dalam Organisasi
Pada umumnya ada dua macam hubungan di dalam organisasi, yaitu :
a.      Hubungan formal
Formal dalam arti para anggota berhubungan secara kedinasan yang sudah diatur oleh tata tertib organisasi.
b.      Hubungan non formal

Non formal itu terjadi tidaklah diatur dalam tata tertib organisasi, ia lebih banyak bersifat kekeluargaan dan tidak tergamabar dalam struktur organisasi.

Solihin, Ismail, Pengantar Manajemen, Jakarta: Penerbit Erlangga, 2010
Gibson, Ibanceyich, Donnely (1996). Organisasi: Perilaku, Struktur, Proses Jilid 1 Edisi kelima. Jakarta: Erlangga
Edward, Freeman., Stoner, James (1994). Manajemen Edisi kee-5. Jakarta: Intermedia 

Senin, 14 Oktober 2013

Perencanaan Penetapan Manajemen

1.      Perencanaan Penetapan Manajemen
a.      Definisi Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah proses dasar manajemen untuk menentukan tujuan dan langkah-langkah yang harus dilakukan agaf tujuan dapat tercapai.
            Berikut adalah langah-langkah yang harus dilakukan agar tujan dapat tercapai
Umumnya, dalam suatu perencanaan seorang manajer akan memulai dengan menjawab pertanyaan 5W dan 1H sebagai mana berikut.
   What. Seorang manjer harus menjawab pertanyaan, apa yang hendak dicapai dan dirumuskan dalam mencapai tujuan tertentu.
   Why. Seorang manjer harus menjawab, mengapa hal itu yang menjadi tujuan, bukan yang lain. Manajer harus bisa memberi alas an yang disertai hasil analisisnya.
   Where. Seorang manjer harus mampu mempertanggungjawabkan pemilihan lokasi perusahaan.
   When. Seorang manjer harus dapat dengan tepat menentukan jadwal pekerjaan yang harus diselesaikan.
   How. Seorang manjer harus dapat menentukan bagaimana cara melaksanakan suatu pekerjaan.
Pembagian rencana
Dilihat dari jenjang manajemen, perencanaan dibagi menjadi perencanaan jenjang atas, jenjang menengah, dan jenjang bawah.
1.      Perencanaan jenjang atas (top-level). Dijenjang atas, perencanaan lebih bersifat strategis, yaitu member petunjuk umum, merumuskan tujan, mengambil keputusan dan member petunjuk pola penyelesaian, dan bersifat menyeluruh. Perencanaan jenjang atas lebih menekankan pada tujuan jangka panjang dari perusahaan.
2.      Perencanaan jenjang menengah (middle-level). Pada jenjang ini, perencanaan lebih bersifat administrative menyangkut cara-cara menempuh dan bagaimana tujuan dari perencanaan itu dilaksanakan.
3.      Perencanaan jenjang bawah (low-level). Pada jenjang ini, perencanaan lebih memfokuskan untuk menghasilkan, sehingga perencanaan mengarah pada pelaksanaan atau operasional.
Syarat-syarat perencanaan
   Memiliki tujan jelas
   Bersifat sederhana, dalam arti tidak muluk-muluk
   Memuat analisis-analisis terhadap pekerjaan yang dikerjakan
   Bersifat fleksibel
   Memiliki keseimbangan, yaiutu keselarasan tanggung jawab  dan tujuan tiap bagian dalam perusahaan dengan tujuan akhir perusahaan yang telah ditetapkan

   Memiliki kesan bahwa segala sesuatu itu telah tersedia serta dapat digunakan secara efektif dan berdaya guna.

Perencanaan Penetapan Manajemen

1.      Manfaat Perencanaan
   Perencanaan dapat membuat pelaksanaan tugas menjadi tepat dan kegiatan tiap unit akan terorganisasi menuju arah yang sama
   Perencanaan yang disusun berdasarkan penelitian yang akurat akan menghimdarkan kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi
   Perencanaan dapat digunkan sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan, sehingga aparat pelaksana memiliki irama atau gereak pandangan yang sama untuk mencapai tujuan perusahan
b.      Jenis-Jenis Perencana dalam Organisasi
Berdasarkan jangka waktunya, rencana terbagi menjadi 2 macam yaitu:
1.      Rencana jangka panjang (long term plan)
Merupakan rencana yang memiliki jangka waktu lima tahun lebih.
2.      Rencana jangka pendek (short term plan)
Merupakan rencana yang memiliki jangka waktu satu sampai tiga tahun.
Pembagian jenis rencana dapat dilihat dari antara jenis rencana yang dibuat dan jenis keputusan yang dibuat. Pada saat perusahaan berhubungan dengan berbagai aktifitas/masalah yang membutuhkan keputusan rutin (programmed decision), perusahaan dapat membuat rencana yang bisa diterapkan untuk mengatasi berbagai aktivitas atau masalah rutin trsebut. Rencana ini disebut sebagai rencana berkelanjutan (standing plan). Misalnya aturan, kebijakan dan standard operating procedure (SOP).
Sebaliknya, perusahaan dapat mengembangkan rencana yang ditujukan untuk mengatasi masalah program yang tidak terprogram (unprogrammed decision) rencana ini disebut sebagai single-use plan. Proses pembuatan rencana akan dijelaskan sebagai berikut:
   Menetapkan tugas dan tujuan
   Observasi dan analisa
   Mengadakan kemungkinan-kemungkinan, seperti kemungkinan besar biaya, lamanya penyelesaian, dan efektivitas-efektivitas lainnya
   Menentukan sintesa (alternatif dari kemungkinan-kemungkinan)

Sumber :

MM, S. Alam. (2007). Ekonomi untuk Sma dan Ma kelas XII . Jakarta:  Penerbit Erlangga.

Rabu, 02 Oktober 2013

1. Pengantar


a.      Pengertian Manajemen
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian kegiatan anggota organisasi dan proses penggunaan sumber daya organisasi lainnya untuk mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan. Banyak pendapat pendapat-pendapat para ahli tentang pengertian manajemen. Berikut ini akan dikemukakan pengertian manajemen yang ditinjau dari beberapa segi.
1.      Pengertian Manajemen Ditinjau dari Segi Seni (Art)
Pengertian manajemen ditinjau dari segi sini dikemukakan oleh Mary Parker Follett. Follett mengatakan bahwa manajemen adalah seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
2.      Pengertian Manajemen Ditinjau dari Segi Ilmu Pengetahuan
Pengertian manajemen ditinjau dari segi ilmu pengetahuan dikemukakan oleh Luther Gulick. Gulick mengatakan bahwa manajemen adalah bidang pengetahuan yang berusaha secara sistemantis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja sama untuk mengasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi kemanusiaan.
3.      Pengertian Manajemen Ditinjau dari Segi Proses
Pengertian manajemen ditinjau dari Segi proses dikemukakan oleh James A.F. Stoner. Stoner mengatakan bahwa manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan kegiatan anggota dan tujuan penggunaan organisasi yang sudah ditentukan.

MM, S. Alam. (2007). Ekonomi untuk Sma dan Ma kelas XII . Jakarta:  Penerbit Erlangga.

b.      Pengertian Kepemimpinan
Menurut Stoner kepemimpinan merupakan suatu proses mengenai pengarahan dan usaha untuk mempengaruhi kegiatan yang berhubungan dengan anggota kelompok. A
Dari pengertian di atas, dapat dijelaskan hal-hal sebagai berikut:
1.       Kepemimpinan harus melibatkan orang lain. Dengan kesediaan mereka menerima pengarahan dari pemimpin, para anggota kelompok membantu menentukan status pemimpin dan memungkinkan terjadinya proses kepemimpinan.
2.      Kepemimpinan melibatkan distribusi yang tidak merata atas kekuasaan antara pemimpin dan yang dipimpin. Pemimpin mempunyai wewenang mengarahkan bawahan, tetapi tidak sebaliknya
3.      Kepemimpinan secara sah dapat memberikan hak kepada pemimpin, tidak saja berupa pengarahan teatpi juga pengaruh. Artinya, pemimpin tidak hanya dapat menyatakan apa yang harus dikerjakan bawahan tetapi juga mempengaruhi bagaiman bawahan melaksanakan perintah tersebut.
Menurut Dale Timple (1991), bahwa pemimpin adalah orang yang menerapkan prinsip dan teknik yang memastikan motivasi, disiplin dan produktivitas jika bekerjasama dengan orang, tugas dan situasi agar dapat mencapai sasaran perusahaan.
Lima landasan kepemimpinan yang kokokh menurut Chapman yang dikutip Dale Timpe, adalah:
   Cara berkomunikasi
   Pemberian motivasi
   Kemampuan memimpin
   Pengambilan keputusan
   Kekuasaan yang positif
Cirri-ciri seorang pemimpin menurut Rodger D. Collons yang dikutip Dale Timpe, adalah:
   Kelancaran berbahasa
   Kemampuan untuk memecahkan masalah
   Kesadaran akan kebutuhan
   Keluwesan
   Kecerdasan
   Kesediaan menerima tanggung jawab
   Keterampilan social
   Kesadaran akan diri dan lingkungan
Untuk menjalankan peran-peran seperti diuraikan di atas, seorang pemimpin harus mempunyai sarana berupa:
   Kewenangan formal
   Pengetahuan dan pengalaman yang dapat ditambah
   Ganjaran dan hukuman untuk karyawan bawahannya
   Komunikasi dengan bawahannya
   Perintah untuk bawahannya

MBA., M.M., SE Umar, Husein (2003) Business an Introduction . Jakarta:  Penerbit Pt Gramedia Pustaka Utama.