Suatu bentuk terapi alternatif yang mempunyai
tujuan untuk menolong pasien beradapatasi dengan baik terhadap suatau masalah
yang dihadapi dan untuk mendapatkan suatau kenyamanan hidup terhadap gangguan
psikisnya
Tujuan
▲ Menaikkan fungsi psikologi dan social
▲ Menyokong harga dirinya dan keyakinan dirinya
sebanyak mungkin
▲ Menyadari realitas, keterbatasannya, agar
dapat diterima
▲ Mencegah terjadinya relaps
▲ Bertujuan agar penyesuaian baik
▲ Mencegah ketergantungan pada dokter
▲ Memindahkan dukungan professional kepada
keluarga
Indikasi
▲ Pasien dengan kelemahan psikologi yang sesuai
dengan fungsi kognitifnya
▲ Pasien yang mengalami gangguan berat dalam
hubungan interpersonal
▲ Pasien yang dengan penyakit yang berat dan
kronik disertai dengan kerapuhan ataupun kelemahan fungsi ego
▲ Pasisen yang memiliki keterbatasan yang berat
untuk mengadakan hubungan terapeutik dengan terapis
Syarat Pemberian
▲ Gangguan bersifat sedang
▲ Kepribadaian premorbid pasien yang kuat
disertai dengan adanya pemulihan diri yang kuat
Mekanisme
Pasien
yang sangat sehat yang berhadapan dengan krisis yang melanda pasien dengan defisit
ego. ( Kaplan dan Sadock, 2010) Lama TerapiBeberapa hari, bulan, atau
tahun-sesuai kebutuhan. ( Kaplan dan Sadock, 2010) Mekanisme Pasien
dianjurkan untuk datang sekali (atau lebih) seminggu, untuk beberapa minggu atau
bulan (kadang ada pula yang mencapai tahunan). Termasuk pula disini
intevensikrisis yang singkat (untuk 1-3 pertemuan).
Terapis
berurusan dengan gejala pasien, tetapi hanya sedikit mengolah proses alam
nirsadarnya dan tidak berupaya mengubah kepribadian. Pertahanan psikologik di perkuat dan teknik yang digunakan anatara lain menenangkan, sugensti,
mengeluarkan semua masalah, abreaction, dan
manipulasi lingkungan. Terapi bersikap aktif, menunjukkan minat, berempati dan
hangat (dengarkan pasien), mengerti hal-hal yang menjadi perhatian pasien, dan
menolong pasien untuk menentukan arah. Medikasi juga dapat diberikan. (Tomb, 2004).
Cara-cara psikoterapi suportif antara lain sebagai
berikut:
▲ Ventilasi atau
(psiko-) kataris
▲ Persuasi atau
bujukan (persuasion)
▲ Sugesti
▲ Penjaminan
kembali ( reassurance)
▲ Bimbingan dan
penyuluhan
▲ Terapi kerja
▲ Hipno-terapi dan
narkoterapi
▲ Psikoterapi
kelompok
▲ Terapi prilaku
Komponen
▲ Ventilasi :
-
Bentuk psikoterapi
yang memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada pasien untuk mengemukakan isi
hatinya dan sebagai hasilnya ia akan merasa lega serta keluhannya akan
berkurang.
▲ Persuasi
-
Psikoterapi suportif
yang dilakukan dengan menerankan secara masuk akal tentang gejala-gejala
penyakitnya yang timbul akibat cara berpikir, perasaan, dan sikapnya terhadap
masalah yang dihadapinya
▲ Sugestif
-
Psikoterapi yang
berusaha menanamkan kepercayaan pada pasien bjahwa gejala gangguannya akan
hilang.
▲ Reassurance
-
Psikoterapi yang
berusaha meyakinkan kembali kemampuan pasien bahwa ia sangguap mengatasi
masalah yang dihadapinya.
▲ Bimbingan
-
Psikoterapi yang
memberika nasehat dengan penuh wibawa dan pengertian
▲ Penyeluan/ konseling
-
Psikoterapi yang
membantu pasien mengerti dirinya sendiri secara lebih baik, agar ia dapat
mengatasi permasalahannya dan dapat menyesuaikann diri.
▲ Kerja kasus sosial
-
Suatau proses
bantuan oleh seseorang yang terlatih kepada seorang pasien yang memerlukan satu
atau lebih pelayanan social khusus. Tidak diadakan usaha mengubah pola dasar
kepribadian pasien ataupun hanya hendak menangani masalah situasi pada tingkat
realistik
▲ Terapi kerja
-
Berupa sekedar member
kesibukan kepada pasien ataupun berupa laithan kerja tertentu agar ia terampil
dalam hal itu dan berguna baginya untuk mencari nafkah kelak.
▲ Hipnosa
-
Membatu psikoterapi
akan tetapi apa yang dapat dicapai dengan hipnosa dalam psikoterapi dapat juga
dicapai dengan cara lain tanpa hipnosa. Hipnosa hanya dapat mempercepat
pengaruh psikoterapi
▲ Terapi prilaku
-
Berusaha untuk
menghilangkan masalah perilaku khusus secepat-cepatnya dengan mengawasi
perilaku belajar pasien.
Factor Keberhasilan
Terapi
▲ Maslaah
▲ Perkembangan diagnosa
▲ Umur penderita
▲ Intelegensia penderita
▲ Kematangan emosi
▲ Situasi keluarga, sosial, dan financial
▲ Fleksibilitas penderita
Untuk mencapai pengertian tentang konflik-konflik yang letaknya lebih
banyak di alam sadar, dengan usaha berencana untuk menyesuikan diri kembali, memodifikasi tujuan dan membangkitkan
seta mempergunakan potensi kreatif yang ada.
Cara-cara psikoterapi reedukatif antara lain :
▲ Terapi hubungan antar-manusia (relationship-therapy)
▲ Terapi sikap (attitude therapy)
▲ Terapi wawancara (interview
therapy)
▲ Analisa dan sinthesa yang distributive (terapi psikibiologik Adolf Meyer)
▲ Konseling terapetik
▲ Terapi case-work
▲ Reconditioning
▲ Terapi kelompok yang reedukaktif
▲ Terapi somatic
Tujuan
Membangkitkan pengertian pada
penderitatentang konflik-konflik jiwa yang dikandungnya,yang terutama terletak
dalam alam sadarnya
Aliran-aliran
▲ Relationship
therapy (John Levy, Allen, Taft) → relasi terapis – penderita
▲ Attitude therapy (David therapy)
→ distorsi
sikappenderita
▲ Psychobiologic
therapy (Adolf Meyer) → eksplanasiatas dasar bio-psiko-sosiologik
▲ Interview Psychotherapy (Finesinger, Stanley Law)
▲ Psychologic
therapy / therapeutic counseling(Rogers)
dll.
Untuk mencapai pengertian
tentang konflik-konflik yang letaknaya di alam tak sadar, dengan usaha untuk
mendapatkan perubahan yang luas daripada struktur kepribadian dan pengluasan
daripada pertumbuhan kerpibadan dengan pengembangan potensi penyesuaian diri
yang baru.
Menyelami alam tak sadar melalui
teknik seperti asosiasi bebas, interpretasi mimpi, analisa daripada
transfersi
Tujuan
Perombakan radikal daripada corak kepribadian
hingga tak hanya tercapai suatu penyesuaian diri yang lebih efisien,akan tetapi
juga suatu maturasi dari pada perkembangan emosional dengan di lahirkannya
potensi adaptif baru
Cara
▲ Psikonalisa Freud
▲ Psikonalisa
non-Freud
▲ Psikoterapi yang
berorientasi keapda psikoanalisa
Cara
: asosiaso bebas, analisa mimpi/ sintesa, narkoterapi, terapi main, terapi
seni, terapi kelompok analitik