Psikoterapi secara
spesifik diterapkan terhadap penyakit klinis atau mental karena sangat
berlawanan dengan penyakit yang banyak terjadi di masyarakat. Psikoterapi
dilaskukan oleh psikoterapis (yang berlawanan dengan konselor) yang merupakan
seorang terapis umum atau terapis yang berkulitas, sedangkan konseling dapat dilakukan
oleh semua orang, mulai dari pemuka agama sampai konselor profesoanl.
Konseling bersifat jauh
lebih praktis, setiap hari, cenderung kearah pemecahan masalah-berdasar [ada
masalah di sini dan saat ini, sedangkan psikoterapi, membangkitkan ide-ide yang berhungan
dengan psikologi Freudin yang mungkin menggunakan jenis kerangka kerja yang
sangat khusus.
Konseling sebgaai sesuatu
yang lebih terfokus, lebih spesifik, dan lebih berorientasi pada situasi, dan psikoterapi sebagai suatu
pandangan yang jauh lebih global tentang kehidupan sesorang, berupaya membuat
suatau perubahan yang dapat memengaruhi seluruh kehidupan seseorang, atau
berupaya membuat perubahan dalam kepribadian seseorang. Psikoterapi merupakan suatu eksplorasi kehidupan
seseorang dengan tingkatan yang jauh lebih dalam meliputi membentuk daya tilik
berdasarkan yang jauh lebih dalam meliputi membentuk daya tilik berdasarkan
eksplorasi perkemban awal, perngaruh orang tua dan hal-hal yang dapat mencul
pada konseling. Dalam
konseling, mereka
lebih dibawah untuk memahami situasi tertentu daripada memahami diri klien
sendiri.
Perbedaan Konseling & Psikoterapi menurut beberapa
tokoh :
Brammer & Shostrom (1977)
Konseling di tandai oleh adanya terminologi
seperti: “educational, vocational, supportive,
situational, problem solving, conscious awareness, normal, present-time and
short-term”.
Sedangkan psikoterapai
ditantai oleh: “supportive (dalam keadaan krisis), reconstructive, depth emphasis, analytical, focuson the past,
neurotics and other severe emotional problems and long term”.
Pallone (1977) & Patterson (1973)
Konseling
untuk
|
Psikoterapi untuk
|
Klien
|
Pasien
|
Gangguan yang kurang serius
|
Gangguan yang serius
|
Masalah : jabatan, pendidikan
|
Masalah kepribadian dan pengambilan keputusan
|
Berhubungan dengan pencegahan
|
Berhubungan dengan penyembuhan
|
Lingkungan pendidikan dan nonmedis
|
Lingkungan medis
|
Berhubungan dengan kesadaran
|
Berhubungan dengan ketidak sadaaran
|
Metode pendidikan
|
Metode penyembuhan
|
Adanya pengertian & konsep
yang tumpang tindih antara psikoterapi & konseling yang sulit dihindari,
maka dewasa ini kedua istilah ini seringkali muncul bersama.
Namun secara umum, persamaan &
perbedaannya dapat dilihat sebagai berikut :
Persamaan :
-
dasar
: teori, metode & data ilmiah yang telah dikaji secara empirik (observasi,
wawancara, test, teori2)
-
teknik2
ilmiah : pembicaraan, latihan2
-
aturan
: biaya, waktu, tempat, alat2,
Perbedaan :
Konseling
|
Psikoterapi
|
Kurang intensif
|
>
intensif
|
preventif
|
Kuratif / reapartif
|
Fokus : edukasi, vocational,
perkembangan
|
Fokus :
remedial
|
Setting : sekolah, industri, social
work,
|
Setting : rumah sakit, klinik,
praktek pribadi,
|
Jumlah intervensi <
|
Jumlah
intervensi >
|
supportive
|
rekonstructive
|
Penekanan “normal”
/ masalah ringan
|
Penekanan
“disfungsi” / masalah berat
|
Short term
|
Long term
|
Corsini :
Teknik2 / proses2 secara kualitatif sama,
tetapi secara kuantitatif berbeda
Persentase waktu yang digunakan
oleh konselor & psikoterapis dalam aktivitas profesionalnya :
Proses
|
Konseling
(%)
|
Psikoterapi
(%)
|
listening
|
20
|
60
|
questioning
|
15
|
10
|
evaluating
|
5
|
5
|
interpreting
|
1
|
3
|
supporting
|
5
|
10
|
explaining
|
15
|
5
|
informing
|
20
|
3
|
advising
|
10
|
3
|
ordering
|
9
|
1
|
Burnard, Philip & Morrison, Paul. 2002. Caringand Communicating. Jakarta : Penerbit
Buku Kedokteran EGC
Gunarasa, Singgih D. 2007. Konseling & Psikoterapi. Jakarta : Gunung Mulia
Zulkaida, Anita. Handout
Psikoterapi. Depok: Universitas Gunadarma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar