shabby

Minggu, 29 April 2012

Geografi kehidupan



Faktor-faktor yang menentukan adanya variabilitas geografik makhluk hidup yang menyebar di atas permukaan bumi ini adalah sebagai berikut.
  1. Faktor lingkungan, terdiri dari lingkungan abiotik yaitu tanah, air, temperatur dan iklim di tempat itu. Lingkungan biotik adalah lingkungan antara makhluk-makhluk hidup itu sendiri.
  2. Faktor sejarah, yang menurut sejarah geografi bumi ini dahulu kala hanya terdiri dari satu benua dan satu samudra. Kemudian retak dan bergeser secara sangat perlahan dan membentuk benua-benua, samudra dan lautan.
  3. Faktor hambatan penyebaran. Hambatan itu terdiri antara lain daratan untuk makhluk penghuni lautan yaitu daratan atau benua dan daratan yang menyempit seperti Amerika Tengah (Costa Rica). Bagi makhluk daratan, hambatannya adalah lautan dan selat.


Iklim Matahari
Iklim matahari didasarkan pada banyak sedikitnya sinar matahari yang diterima oleh permukaan bumi. Pembagiannya dapat Anda perhatikan pada gambar 24 berikut.

Pembagian daerah iklim matahari

Untuk lebih memperdalam pemahaman tentang pembagian iklim matahari tersebut di atas dapat Anda pelajari pada uraian berikut.

Iklim Tropis
Iklim tropis terletak antara 0° - 231/2° LU/LS dan hampir 40 % dari permukaan bumi.
Ciri-ciri iklim tropis adalah sebagai berikut:
  • Suhu udara rata-rata tinggi, karena matahari selalu vertikal. Umumnya suhu udara antara 20- 23°C. Bahkan di beberapa tempat rata-rata suhu tahunannya mencapai 30°C.
  • Amplitudo suhu rata-rata tahunan kecil. Di kwatulistiwa antara 1 - 5°C, sedangkan ampitudo hariannya lebih besar.
  • Tekanan udaranya rendah dan perubahannya secara perlahan dan beraturan.
  • Hujan banyak dan lebih banyak dari daerah-daerah lain di dunia.  
Iklim Sub Tropis
Iklim sub tropis terletak antara 231/2° - 40°LU/LS. Daerah ini merupakan peralihan antara iklim tropis dan iklim sedang.
Ciri-ciri iklim sub tropis adalah sebagai berikut:
  • Batas yang tegas tidak dapat ditentukan dan merupakan daerah peralihan dari daerah iklim tropis ke iklim sedang.
  • Terdapat empat musim, yaitu musim panas, dingin, gugur, dan semi. Tetapi musim dingin pada iklim ini tidak terlalu dingin. Begitu pula dengan musim panas tidak terlalu panas.
  • Suhu sepanjang tahun menyenangkan. Maksudnya tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin.
  • Daerah sub tropis yang musim hujannya jatuh pada musim dingin dan musim panasnya kering disebut daerah iklim Mediterania, dan jika hujan jatuh pada musim panas dan musim dinginnya kering disebut daerah iklim Tiongkok.
Iklim Sedang
Iklim sedang terletak antara 40°- 661/2° LU/LS. Ciri-ciri iklim sedang adalah sebagai berikut:
  • Banyak terdapat gerakan-gerakan udara siklonal, tekanan udara yang sering berubah-ubah, arah angin yang bertiup berubah-ubah tidak menentu, dan sering terjadi badai secara tiba-tiba.
  • Amplitudo suhu tahunan lebih besar dan amplitudo suhu harian lebih kecil dibandingkan dengan yang terdapat pada daerah iklim tropis.
Iklim Dingin (Kutub)
Iklim dingin terdapat di daerah kutub. Oleh sebab itu iklim ini disebut pula sebagai iklim kutub. Iklim dingin dapat dibagi dua, yaitu iklim tundra dan iklim es.
Ciri-ciri iklim tundra adalah sebagai berikut:
  • Musim dingin berlangsung lama
  • Musim panas yang sejuk berlangsung singkat.
  • Udaranya kering.
  • Tanahnya selalu membeku sepanjang tahun.
  • Di musim dingin tanah ditutupi es dan salju.
  • Di musim panas banyak terbentuk rawa yang luas akibat mencairnya es di permukaan tanah.
  • Vegetasinya jenis lumut-lumutan dan semak-semak.
  • Wilayahnya meliputi: Amerika utara, pulau-pulau di utara Kanada, pantai selatan Greenland, dan pantai utara Siberia.
Sedangkan ciri-ciri iklim es atau iklim kutub adalah sebagai berikut:
• Suhu terus-menerus rendah sekali sehingga terdapat salju abadi.
• Wilayahnya meliputi: kutub utara, yaitu Greenland (tanah hijau) dan Antartika di kutub selatan.





Wilayah Ethiopian
Wilayah persebarannya meliputi benua Afrika, dari sebelah Selatan Gurun Sahara, Madagaskar dan Selatan Saudi Arabia.Hewan yang khas daerah ini adalah: gajah Afrika, badak Afrika, gorila, baboon, simpanse, jerapah. Mamalia padang rumput seperti zebra, antilope, kijang, singa, jerapah, harimau, dan mamalia pemakan serangga yaitu trengiling. Mamalia endemik di wilayah ini adalah Kuda Nil yang hanya terdapat di Sungai Nil, Mesir. Namun di Madagaskar juga terdapat kuda Nil namun lebih kecil. Menurut sejarah pulau Madagaskar pernah bersatu dengan Afrika. Wilayah Ethiopian juga memiliki hewan yang hampir sama dengan di wilayah Oriental seperti: golongan kucing, bajing, tikus, babi hutan, kelelawar, dan anjing.


Wilayah Paleartik
Wilayah persebarannya sangat luas meliputi hampir seluruh benua Eropa, Uni Sovyet, daerah dekat Kutub Utara sampai Pegunungan Himalaya, Kepulauan Inggris di Eropa Barat sampai Jepang, Selat Bering di pantai Pasifik, dan benua Afrika paling Utara. Kondisi lingkungan wilayah ini bervariasi, baik perbedaan suhu, curah hujan maupun kondisi permukaan tanahnya, menyebabkan jenis faunanya juga bervariasi. Beberapa jenis fauna Paleartik yang tetap bertahan di lingkungan aslinya yaitu Panda di Cina, unta di Afrika Utara, binatang kutub seperti rusa Kutub, kucing Kutub, dan beruang Kutub. Binatang-binatang yang berasal dari wilayah ini antara lain kelinci, sejenis tikus, berbagai spesies anjing, kelelawar. Bajing, dan kijang telah menyebar ke wilayah lainnya.





Wilayah Nearktik
Wilayah persebarannya meliputi kawasan Amerika Serikat, Amerika Utara dekat Kutub Utara, dan Greenland. Hewan khas daerah ini adalah ayam kalkun liar, tikus berkantung di Gurun Pasifik Timur, bison, muskox, caribau, domba gunung. Di daerah ini juga terdapat beberapa jenis hewan yang ada di wilayah Palearktik seperti: kelinci, kelelawar, anjing, kucing, dan bajing.

Wilayah Neotropikal
Wilayah persebarannya meliputi Amerika Tengah, Amerika  Selatan, dan sebagian besar Meksiko. Iklim di wilayah ini sebagian besar beriklim tropik dan bagian Selatan beriklim sedang. Hewan endemiknya adalah ikan Piranha dan Belut listrik di Sungai Amazone, Lama (sejenis unta) di padang pasir Atacama (Peru), tapir, dan kera hidung merah. Wilayah Neotropikal sangat terkenal sebagai wilayah fauna Vertebrata karena jenisnya yang sangat beranekaragam dan spesifik, seperti beberapa spesies monyet, trenggiling, beberapa jenis reptil seperti buaya, ular, kadal, beberapa spesies burung, dan ada sejenis kelelawar penghisap darah.

Wilayah Oriental
Fauna di wilayah ini tersebar di kawasan Asia terutama Asia Selatan dan Asia tenggara. Fauna Indonesia yang masuk wilayah ini hanya di Indonesia bagian Barat. Hewan yang khas wilayah ini adalah harimau, orang utan, gibbon, rusa, banteng, dan badak bercula satu. Hewan lainnya adalah badak bercula dua, gajah, beruang, antilop berbagai jenis reptil, dan ikan. Adanya jenis hewan yang hampir sama dengan wilayah Ethiopian antara lain kucing, anjing, monyet, gajah, badak, dan harimau, menunjukkan bahwa Asia Selatan dan Asia Tenggara pernah menjadi satu daratan dengan Afrika.



Wilayah Australian
Wilayah ini mencakup kawasan Australia, Selandia Baru, Irian, Maluku, dan pulau-pulau sekitarnya. Beberapa hewan khas wilayah ini adalah kanguru, kiwi, koala, cocor bebek (sejenis mamalia bertelur). Terdapat beberapa jenis burung yang khas wilayah ini seperti burung cendrawasih, burung kasuari, burung kakaktua, dan betet. Kelompok reptil antara lain buaya, kura-kura, ular pitoon.

Wilayah Oceanik
Fauna di wilayah ini tersebar di kawasan kepulauan di Samudra Pasifik. Wilayah ini merupakan pengembangan dari wilayah Australian daratan, dengan spesifikasi fauna tertentu. Oleh karena itu jenis faunanya hampir sama dengan wilayah Australian.

Wilayah Antartik
Seperti namanya maka wilayahnya mencakup kawasan di kutub Selatan. Jenis fauna yang hidup di daerah ini memiliki bulu lebat dan mampu menahan dingin., misalnya rusa kutub, burung pingguin, anjing laut, kelinci kutub, dan beruang kutub.





teori evolusi adalah pendapat yang mengatajan bahwa terjadi perubahan secara perlahan dan makan waktu lama dalam kehidpuan makhluk hidup. Diperlukan waktu jutaan tahun agar perubahan bentuk Nampak lebih jelas . Teori evolusi juga berpendapat bahwa organism yang berbeda, secara genetic saling berkaitan atau dapt pula dikatakan bahwa species orgnaisme akan berubah menjadi species lain.
Beberapa pandangan mengenai evolusi, dianatarnya :

 Anaximander  (611-547 SM)
Bumi pada awalnya berupa lautan, beberapa bagian kemudian membeku menjadi daratan. Pada saat masih berupa lautan, semua kehidupan adalah aquatik. Selama masa transisi menjadi daratan, beberapa makhluk  hidup termodifikasi sehingga dapat hidup di daratan. Masa transisi ini, pada manusia, meliputi masa “part-fish” dan “part-human” yang disebut mermen dan mermaid. Kemudian penampilan seperti ikan ini akan hilang pada manusia dewasa. Tetapi pada masa embrio, bentuk seperti ikan ini ada selama beberapa periode perkembangan. 

Empedocles (490-430 SM)
Empedocle beranggapan bahwa dari slime tumbuh tanaman sederhana, beberapa diantaranya akan menjadi tanaman kompleks. Dari tanaman ini kemudian tumbuh tunas-tunas hewan. Empedocles juga mengatakan bahwa hanya bentuk-bentuk yang paling baik saja yang dapat bertahan, bentuk yang kurang baik akan hilang.






Aristoteles (384-322 SM)
Benda-benda hidup berkembang  makin sempurna karena pengaruh kekuatan tertentu, yakni entelchy, dan makhluk hidup di daratan berasal dari makhluk yang hidup di lautan.









Epicurus (341-270 SM)
Epicurus sependapat dengan aristotels bahwa organism berubah dan berkembang makin komplek dan maju, tetapi tidak ada entelechy yang mengatur proses tersebut. Yang mempengaruhi perubahan species tersebut adalah “natural law”






Jean Baptiste Lamarck (1744-1829)
Lamarck mengatakan bahwa mekanisme specific dalam evolusi organism, yakni evplusi disebabkan adanya karna adaptasi. Sifat-sifat baru tersebut didaptasi atas pengaruh lingkungan, kemudian diteruskan pada keturunannya.
               Contoh  :   Jerapa yang sekarang berleher panjang dahulu berleher pendek, untuk dapat memperoleh makanan di bagian atas pohon, maka jerapa harus menjulurkan lehernya, sehingga leher jerapa lambat laun menjadi panjang.



Charles Robert Darwin (1802-1882)
Bahwa yang menjadi dasar teori evolusi organic adalah adanya seleksi  alam dan seksual.  Seleksi alam berupa “pertarungan” dalam kehiupan, yang kuat akan terus hidup. Misalnya rusa yang bertanduk besar dapat mengalahan rusa yang bertanduk kecil dalam pengusaan  daerah yang menjadi sumber makanya. Akibatnya populasi rusa berbentuk kecil akan murun dan akhirnya hanis karena kekurangan makanan.
Seleksi seksual wujudnya adalah bahwa yang kuat mengusir yang lemah sehingga yang lemah tidak memperoleh kesempatan untuk melanjutakan keturunannya.
Jadi secara garis besar gagasan Darwin tentang evolusi tersebut adalah :
specie yang hidup sekarang berasal dari species yang hidup di masa lampau
evolusi terjadi karena seleksi alam dan seksual.
August Weismann  (1834-1914)
Seorang pakar jerman yang mendukung evolusi Darwin. Weisman melengkapi teori Darwin dengan teori genetika modern. Meurut Weisman evolusinya dalah masalah genetika, yakin soal keturunan yang menyangkut masalah bagaimana mewariskan gen-gen malalui sel kelamin. Jadi evolusi adalah gejala seleksi alam terhadap factor genetika.





Hugo de Vries (1848-1935)
Mutasi adalah perubahan sifat pada keturunannya. De Vries memadukan teori gen ini dengan teori evolusi Darwin sebagai berikut :
Organisasi dengan cirri pembawaan yang baru bampak dengen segera, cirri pembawaan yang baru ini merupakan hasil perubahan dalam gen
Mutasi dapat membuat organism terpengaruh atau tidak oleh lingkungan
Sebagai hasil seleksi alam, organisme dengan mutasi yang baik kebanyakan dapat hidup lebih lama
Sejak hasil mutasi dapat diturunkan, perubahan dapat diharapakan akan berlangsung terus dan species dengan sifat yang baru akan terus terbentuk.

 Sumber e-book Seri Diklat Kuliah 'Penganta Ilmu Alamiah Dasar (IAD)'




Tidak ada komentar:

Posting Komentar