shabby

Sabtu, 28 April 2012

Kehidupan di Bumi


Ada beberapa pendapat berupa hipotesis ataupun teori tentang asal mula kehidupan di Bumi, diantaranya:
 
Generation Spontanea
Sebelum abad 17, orang menganggap bahwa mahkluk hidup terbentuk secara spontan atau dengan sendirinya. Anggapan ini disebut teori generation spotanea.

contoh :  Ulat timbul dengan sendirinya dari bangkai tikus
              Dari gudang padi muncul tikus
Paham ini disebut juga abiogenesis artinya mahluk hidup terbentuk dari bukan mahluk hidup, dari lumpur akan timbul cacing. Paham ini dipelopori oleh Aristoteles.


Cosmozoa
adalah pendapat yang menyatakan bahwa makluk hidup dibumi berasal dari luar bumi, mungkin dari planet lain. benda hidup itu datang dalam bentuk spora yang aktif, jatuh kebumi lalu berkembang biak.


Omme Vivum ex Ove
Fransisco Redi (1626-1697), ahli Biologi Itali, dapat membuktikan ulat pada bangkai tikus berasal dari telur lalat. Kemudian mengemukakan pendapat bahwa dari telur atau Vivum ex Ov.


 






 
Omme Ove ex Vivum 
Lazzaro Spallanzani (1729-1799) ahli biologi itali, dapat membuktikan bahwa mikroorganisme atau jasad renik  yang mencemari kaldu dapat membusukan kaldu. Bila dididihkan kemudian ditutup rapat-rapat, maka pembusukan tidak terjadi. Ia menyimpulkan telur berasal dari jasad hidup, atau Omme Ove ex Vivum.


 




Omne Vivum ex Ove
Louis Pasteur (1822-1895), serjana kimia perancis melanjutkan percobaan Spallanzani, yakni dengan menggunakan berbagai mikroohanisme. Ia berkesimpulan agar timbul kehehidupan baru, harus ada kehidpuan sebelumnya Omne Vivum ex Ove. Teori ini disebut juga Biogenesis. Dengan teori ini maka teori Abigenesis mulai ditinggalkan orang.

 




Teori Urey
Harold Urey (1893), ahli kimia Ameriaka, mengemukakan bahwa atmosfer pada mulanya karya akan gas-gas metan (CH4), amoniak (NH3), hidrogen (H2) dan (H2O). Zat-zat ini merupakan unsur penting dalam tubuh mahluk hidup.
Diduga karna adanya energi dari aliran listrik halilintar dan radiasi sinar kosmos, unsur-unsur itu mengadakan reaksi kimia membentuk zat-zat hidup. Zat hidup yang terbentuk mula-mula tebentuk kira-kira sama dengan virus yang kita kenal sekarang. Zat ini setelah berjuta-juta tahun berkembang menjadi organisme.


Teori  Oparin - Haldene
Oparin
J.B.S Haldane
Oparin, ahli Biologi Rusia (1938), dan J.B.S Haldane, ahli Biologi Inggris, secara terpisah mengemukakan pendapat yang sama mengenai asal usul mula kehidupan. Secara singkat pendapatnya adalah sebagai berikut: Jasad hidup terbentuk dari senyawa kimia dalam laut pada saat atmosfer bumi belum mengandung oksigen bebas. Senyawa organik ini antara lain asam amino sederhana, purine dan basa pirimidin; senyawa-senyawa golongan gula, kemudian terbentuk juga senyawa-senyawa polipeptida, asam polinukleat dan polisakarida. Semua dapat terbentuk berkat bantukan sinar Ultra Violet, kilatan listrik (petir), panas dan sinar radiasi. Jasad hidup pertama disebut protobont, diperkirakan hidup didalam laut kira-kira 10m dibawah permukaan laut.
Stanley L. Miller

Melengkapi teori ini, pada tahun 1953 Stanley L. Miller, seorang murit Uray membuat percobaan yang sangat berhasil. Percobaannya dilakukan untuk menguji anggapan bahwa pada kondisi awal dari atmosger yang kaya akan metan, amoniak, hidrogen dan air. Dengan bantukan kilatan listrik yang cukup, dapat terbentuk senyawa-senyawa organik, termasuk asam amino, purin, pirimidin, gula ribosa, maupun 2-dioksiribosa, asam nukleat dan nukleosida seperti ATP. Semua senyawa tersebut merupakan senyawa dasar dari jasad hidup.

Weisz, melanjutkan hipotesis oparin, disertai teori Uray, yang telah diuji kebenerannya oleh Miller (1961). Menurut Weisz penggabungan senyawa kimia itu terus berlangsung menjadi molekul-molekul yang lebih besar dan kompleks. salah satu ikatan yang banyak itu berbentuk asam nuklein yang terdiri dari gula-fosfat-purin-primidin-asam amino. Rantaian ini cenderung untuk mengikat rantai-rantai dari sekitarnya, sehingga terjadilah rantai ganda yang setangkup. Kemudian rantai yang satu melepaskan diri dari yang pertama alam bentuk duplikat. Mulai dari sinilah, mungkin terjadi loncatan tingkah laku kimiawi dari sifat tak hidup menjadi sifat hidup. Pada saat rantai tadi mengikat rantai yang sama, boleh kita sebagai reproduksi yang pertama.




Organisasi di alam ini melaksanakan fungsinya dengan berbagai cara, sesuai dengan struktur dan dalam proses-proses yang menjadi ciri dari pembiakan, namun sebenarnya mempunyai dasar hidup yang sama. Pembiakan dapat berlangsung dengan dua cara yang sangat berbeda dan sangat berpengaruh terhadap kesinambungan species, yaitu pembiakan secara aseksual dan seksual.

1. Pembiakan Aseksual
adalah terjadinnya pembentukan individu baru dari satu induk tanpa melalui proses penggabungan atau perpaduan antara dua sel kemain. Jadi maksudnya tidak perlu adanya jantan atau bentina, salah satu itu bisa berbiak tanpa harus adanya jenis kelamin. Kebanyakan organisme yang berbiak secara aseksual juga bisa berbiak secara seksual.

Yang termasuk dalam perkembangbiakan aseksual adalah
Pembelahan Kembar
Sel membelah membentuk dua sel anak yang mempunyai jumlah sitoplasma yang sama. Dilakukan oleh hampir semua tumbuhan dan hewan tingkat rendah.
Contoh : Amoeba, Bakteri, ganggang.
Kuncupan
Cara ini terdapat pada tumbuhan dan hewan tingkat rendah. Inti sel membelah menjadi dua belah yang sama tetapi sitoplasmanya membelah tidak sama besar. Bagian yang kecil disebul kuncup
Pembentukan spora
Spora adalah sel yang sangat kecil, diliputi dingding selulosa yang keras, biasanya terkumpul dalam struktur pembiakan yang disebut sporangium atau kotak spora. Jika sporangium pecah, spora spora kecil itu akan terbawa angin tanpa mengalami kerusakan. Jika spora jatuh ketempat yang sesuai maka akan tumbuh menajadi organisme baru.
Contoh : Bakteri, Cendawan, Lumut, dan Paku-pakuan
Perkembangbikan melalui salah satu organ dari tumbuh mahluk hidup itu yang kemudian diberi fungsi untuk reproduksi. Organ yang berfungsi reproduksi tersebut dapat berupa akar, batang, daun, atau umbi. Sebagian tumbuhan mengikuti cara ini.
Keuntungan : Akan didapat individu baru yang identik dengan induknya.
Misal :
-          Stek : memotong bagian tanaman
Contoh   Tunas umbi :      kentang, tales
         Tunas daun  :     cocor bebek
               Rhizoma      :     alang-alang
               Daun           :     begonia
               Mata            :     anggur
-          Mencangkok
-          Merunduk
-          Penyambungan atau grafiting
-          Okulasi.
2. Pembiakan Seksual
Cara ini berlaku untuk tumbuahan dan hewan. Individu baru dimulai dengan bersatunya dua sel dama suatu proses pembuhan. Selama proses berlangsung, kedua nukleus dan sitoplasma bersatu. Dengan cara ini maka dapat dihasilkan dengan banyak variasi dari sifat-sifat pada individu.
Dengan cara ini, hanya sel-sel yang khusus jasa yang dapat bersatu dalam proses pembuatan. Sel ini disebut gamet (Yunani, gamos = perkawinan). Pada beberapa organisme uniseluler, gamet berwujud seperti sel-sel lain dari speciesnya, sedangkan pada organisme multiseluler, gamet berbeda dari sel-sel lain dalam jumlah kromosomnya.
Sel yang dihasilkan karena penggabungan dua gamet pada proses pembuhan disebut zigot. Pada beberapa sepecies zigot membentuk selubung tebal yang tahan terhadap kekeringan. Zigot berkembang menjadi embrio tanpa masa istirahat, kemudian menjadi dewasa dengan melalui beberapa stadium muda.
▲  Pembiakan Seksual pada Tumbuhan-tumbuhan
Alat kemain jantan disebut dengan serbuk sari yang mengandung spermatozoon berada pada benang sari dan alat kelamin betina disebut putik mengandung ovum atau sel telur pada alat kelamin jantan atau betina sebenarnya kebanayakan tumbuh, berada dalam satu tempat yaitu bunga. Namum karna waktu masaknya tidak bersamaan maka sulit terjadinya penyerbukan pembuhan sendiri. Penyerbukan pada tumbuhan dapat berlangsung dengan bantuan angin (contoh pada padi), serangga (contoh pada bunga yang bermadu), dan bantuan pada manusia (contoh pada panili)

▲  Pembiakan pada Hewan
Pada hewan pembuahan terjadi secara aktif, dikenal dengan adanya musim atau masa kawin. Masa kawin atau masa kelamin adalah masa tertentu yang tepat bagi hewan untuk melaksanakan perkembangbiakan. Hewan menggenal masa birahi, baik jantan maupun betina berprilaku yang menunjukan bahwa sudah siap melaksanakan perkawinan.
Sebagai conoth merak jantan memperlihatan warna bulunya warna-warni untuk menarik perhatian betina. Ada juga hewan jantan yang mengelurakan bau-bauan sebagai pemikat betina.
Pembuahan hewan dapat terjadi dia macam :
1.      Eksternal atau pembuhan diluar tubuh, seperti pada ikan mas dan katak, ovum betina keluar di air kemudian dibuahi oleh sperma jantan.
2.      Internal atau pembuhan di dalam tubuh, seperti pada ikan paus dan kebanyakan hewan darat lainnya, yaitu sperma dari hewan jantan untuk membuat ovum di dalam tubuh betina.



Sumber : e-book Seri Diklat Kuliah 'Penganta Ilmu Alamiah Dasar (IAD)'


Tidak ada komentar:

Posting Komentar